Materi Akuntansi
1. Konsep
Dasar
2. Persamaan
Akuntansi
3. Siklus
Akuntansi
4. Jurnal
Umum
5. Buku
Besar
6. Neraca
Saldo
7. Kertas
Kerja
8. Laporan
Keuangan
9. Jurnal
Penutup
10. Jurnal
Pembalik
Penjelasan Akuntansi..
1. Konsep Dasar
A. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi
adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa
bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan
keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil
kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur,
atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan
istilah pembukuan.
B. Sejarah Akuntansi
Akuntansi
sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal
sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah
dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang
juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya
tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari
Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of
an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected,
published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint
Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa
prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari
masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad
ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu
penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan
bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya
dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and
Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane,
London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada
Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
lukisan luca pacioli |
C. Karakteristik Perusahaan
-Jenis-Jenis
Perusahaan
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
-Jenis-Jenis
Organisasi Perusahaan
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan Perseroan
-Pemakaian
Informasi Akuntansi
a. Pihak Intern: Orang yang bekerja langsung dalam suatu
perusahaan.
Contoh:
i. Pimpinan
ii. Komisaris
iii. Internal Audit
iv. Karyawan
b. Pihak Eksternal: Pihak luar dari perusahaan teapi
masih berhubungan dengan perusahaan
Contoh:
i. Kreditor
ii. Investor
iii. Pemerintah
iv. Pemasok
-Profesi Akuntansi
Akuntansi Perusahaan
Akuntansi Publik
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pendidik
-Spesialisasi
bidang Akuntansi
Akuntansi Managemen
Akuntansi Biaya
Akuntansi keuangan
Auditing
Akuntansi Pajak
Sistem Akuntansi
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Sektor Publik
2. Persamaan Akuntansi
A. Definisi Persamaan Akuntansi
Persamaan
Akuntansi adalah ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa
ekonomi atau transaksi keuangan pada perusahaan atau organisasi.
B. Rumusan
Persamaan Akuntansi Dasar .
Jika terjadi transakasi keuangan akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada aktiva (harta), hutang, dan modal. Perubahan itulah
yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi.
Mungkin anda yang sudah belajar tentang dasar akuntansi saat waktu SMA jurusan
Ips. Tapi, bagi yang dulu tidak belajar kita belajar bersama tentang Persamaan
Akuntansi.
Untuk lebih
memahami persamaan Akuntansi Dasar di misalkan pada awal pendirian perusahaan,
pemiliknya menyetorkan uang tunai atau berupa benda senilai Rp
5.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang,
maka persamaan nya adalah:
Aktiva =
Harta
Jadi, Rp 5.000,00 = Rp 5.000,00
Kesimpulanya harta yang dimiliki perusahan sama dengan
harta yang di miliki pemilik.
Disisi lain ada Hak dari kreditor disebut hutang
Jika pemilik
menambah modal Rp 2.500,00 dari hutang, maka persamaan nya menjadi:
Aktiva = Liabilities
+ Capital
Atau nama
lainnya:
Harta = Utang + Modal
Jadi, Rp 7.500,00 = Rp 2.500,00 + Rp 5.000,00
Dengan demikian pengembangan dari persamaan akuntansi
dasar tersebut menjadi sebagai berikut:
Aktiva = Liabilities + Capital
Analisa Persamaan Akuntansi Dasar
AKTIVA = PASIVA
AKTIVA = UTANG +
MODAL
Pengaruh transaksi keuangan
- Menambah/mengurangi Aktiva saja
- Menambah/mengurangi Pasiva saja
- Menambah/mengurangi Aktiva dan pasiva
Pendapatan dan Biaya
Pendapatan menambah modal, Biaya mengurangi modal
6 Persamaan
Akuntansi, yaitu:
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Prive
C. Transaksi
Keuangan dan Persamaan Akuntansi
Transaksi keuangan dan persamaan akuntansi dasar dimaksud menambah,
mengurangi, atau merubah susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian
persamaan itu merupakan hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang
terjadi.
Untuk mempermudah dalam memahami dampak dari perubahan
pada persamaan dasar akuntansi sebagai akibat terjadinya transaksi keuangan,
marilah kita cermati contoh kasus berikut ini.
Salon milik Ny. Ica yang
beralamat di Jl. Pancing II Medan, baru dibuka awal tahun 2007, ditempatkan di
kamar paling depan rumahnya. Sementara kamar tersebut tidak dimasukkan
sebagai asset salon, tetapi dianggap menyewa.
Selama bulan Januari 2007 transaksi keuangan yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Ny. Ica
menyetor uang tunai Rp 1.000.000,00 sebagai investasi pertamanya atau
modal awalnya di Salon
2. Membeli
secara tunai peralatan salon seharga Rp 300.000,00
5. Membayar uang sewa kamar untuk bulan Januari
sebesar Rp 100.000,00
7. Membeli secara kredit dari Toko Makmur peralatan salon seharga Rp 500.000,00
dan perlengkapan (suplies) salon seharga Rp 200.000,00.
9. Dipinjam uang dari Bank dengan menandatangani sebuah wesel jangka 3 bulan
bunga 12% per tahun senilai Rp 750.000,00
14.
Menyelesaikan pekerjaan merias pengantin putri Ny. Ija senilai Rp
450.000,00 dan dan langsung dbayar tunai
15. Dibayar
gaji pegawai untuk bulan Januari Rp 150.000,00
20.
Diselesaikan pekerjaan merias pengantin untuk Ibu Harmini senilai
Rp 550.000,00. diterima tunai sebanyak Rp
250.000,00 dan sisanya akan dilunasi bulan Pebruari 2007
22. Diangsur utang kepada Toko Makmur sebesar
Rp 200.000,00
25. Dibayar rekening listrik untuk bulan Januari Rp
75.000,00
29. Diterima
dari Ibu Harmini angsuran utangnya kepada Salon sebanyak Rp 150.000,00
30. Diambil
uang tunai oleh Ny. Ica sebesar Rp 100.000,00 untuk kepentingan
pribadinya.
31. Dibayar bunga atas wesel untuk bulan Januari sebesar
Rp 7.500,00
Setiap transaksi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut
di atas akan membawa dampak perubahan terhadap ketiga komponen persamaan
akuntansi (aktiva, hutang, dan modal).
Pengaruh setiap transaksi keuangan itu terhadap
persamaan akuntansi dasar dapat dilihat dalam tabel berikut:
AKTIVA
|
HUTANG
|
MODAL
|
|||||
Tgl
|
Kas
|
Piutang
Usaha
|
Peralatan
|
Perlengkapan
|
Hutang
Usaha
|
Hutang
wesel
|
Modal
|
1
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|||||
2
|
-300,000
|
300,000
|
|||||
5
|
-100,000
|
-100,000
|
|||||
7
|
500,000
|
200,000
|
700,000
|
||||
9
|
750,000
|
750,000
|
|||||
14
|
450,000
|
450,000
|
|||||
15
|
-150,000
|
-150,000
|
|||||
20
|
250,000
|
300,000
|
550,000
|
||||
22
|
-200,000
|
-200,000
|
|||||
25
|
-75,000
|
-75,000
|
|||||
29
|
150,000
|
-150,000
|
|||||
30
|
-100,000
|
-100,000
|
|||||
31
|
-7,500
|
-7,500
|
|||||
1.667.500
|
150.000
|
800.000
|
200.000
|
500.000
|
750.000
|
1.567.500
|
Persamaan Akuntansi dapat dimodifikasi menjadi:
Asset + Beban (biaya) = Liabilities + Penghasilan +
Capital
Atau nama lainnya:
Harta + Beban = Utang + Pendapatan + Modal
Dengan demikan, data transaksi dalam kasus yang terjadi
pada salon Ica di atas dapat
disusun persamaan akuntansi dasar sebagi berikut:
Tgl
|
Keterangan
|
Aktiva
+ Beban = Hutang +
Pendapatan + Modal
|
||||
1
|
Setoran pemilik
|
1.000.000
|
1.000.000
|
|||
2
|
Beli peralatan tunai
|
±
300.000
|
||||
5
|
Bayar sewa gedung
|
-
100.000
|
100.000
|
|||
7
|
peralatan dan perlengkapan
|
700.000
|
700.000
|
|||
9
|
Utang wesel 12% p.a
|
750.000
|
750.000
|
|||
14
|
Hasil Rias pengantin
|
450.000
|
450.000
|
|||
15
|
Beban Gaji
|
-150.000
|
150.000
|
|||
20
|
Hasil Rias pengantin
|
550.000
|
550.000
|
|||
22
|
Angsur utang
|
-
200.000
|
-
200.000
|
|||
25
|
Bayar listrik
|
-
75.000
|
75.000
|
|||
29
|
Angsuran Harmini
|
±150.000
|
||||
30
|
prive
|
-
100.000
|
-
100.000
|
|||
31
|
Bunga wesel
|
-
7.500
|
7.500
|
|||
Jumlah
|
2.817.500
|
332.500
|
1.250.000
|
1.000.000
|
900.000
|
D. Penjelasaan Perbandingan Persamaan Akuntansi
Dua contoh bentuk persamaan akuntansi
untuk menyelesaikan transaksi keuangan tersebut tampak berbeda bukan?
Dalam penyelesaian persamaan pertama, membuat penggolongan pada
aktiva dan hutang, sedangkan beban dan pendapatan langsung ditambah atau
dikurangkan pada modal. Pada persamaan kedua unsur aktiva dan hutang
tidak digolong-golongkan, tetapi beban dan pendapatan dipisahkan dari modal.
Dalam praktik di dunia kerja Anda dapat menggunakan salah satu dari kedua
persamaan itu, mengingat bahwa hasil akhir atau informasi yang dihasilkan sama.
Selain itu, pada kenyataan di dunia bisnis akan banyak Anda jumpai
transaksi-transaksi serupa, yaitu transaksi yang menyebabkan berubahnya aktiva,
hutang, atau modal. Contoh-contoh yang disajikan di atas hanya merupakan
sebagian kecil dari transaksi yang sebenarnya. Diharapkan contoh-contoh itu
dapat digunakan sebagai acuan dalam penyikapan akuntansi jika ada
transaksi yang sejenis.
3. Siklus
Akuntansi
Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat
delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah
tersebut adalah:
1. Transaksi
keuangan
2. Mencatat
segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode
akuntansi
3. Membuat
Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat
Buku Besar
5. Membuat
Jurnal Penyesuaian
6. Membuat
Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat
Jurnal Penutup
8. Membuat
Neraca Saldo setelah penutupan
Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada
tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:
Tahap Pencatatan
1. Transaksi
(Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2. Pengumpulan
Bukti Transaksi
3. Mencatat
ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Merekapitulasi
Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5. Posting ke
Buku Besar
Tahap Pengikhtisaran
1. Membentuk
Neraca Saldo
2. Menyusun
Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Membentuk
Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
Tahap Pelaporan Keuangan
1. Menyusun
Laporan Keuangan
2. Laporan
Laba Rugi
3. Laporan
Perubahan Modal
4. Laporan
Neraca
5. Laporan
Arus Kas
·
Menyusun Ayat Jurnal Penutup
·
Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
·
Menyusun Ayat Jurnal Pembalik
4. Jurnal Umum
Jurnal
Umum adalah catatan akuntansi
permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk
mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan
akun yang di Debet maupun yang di Kredit.
Fungsi Jurnal Umum
Fungsi jurnal meliputi :
1. Fungsi
historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan
secara kronologis
atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2. Fungsi
mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya
semua transaksi
dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3. Fungsi
analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus
di Debet
maaupun yang di Kredit.
maaupun yang di Kredit.
4. Fungsi
instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang
di Debet
maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5.
Fungsi
informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara
jelas.
Bentuk jurnal
umum
Keterangan :
1) Tanggal: Diisi dengan
nomor halaman jurnal secara berurutan.
2) Nama Akun: Diisi dengan
tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya
transaksi.
3) Refrensi: Diisi nomor
surat bukti transaksi.
4) Debet: Diisi dengan nama
akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di
Kredit: Ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis
penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
5) Diisi nomor kode akun,
tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi
keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk
menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan
transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit.
Pengertian Debet dalam
Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan.
Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :
Nama Akun
|
Bertambah
|
Berkurang
|
||
Harta
|
Debet
|
Kredit
|
||
Utang
|
Kredit
|
Debet
|
||
Modal
|
Kredit
|
Debet
|
||
Pendapatan
|
Kredit
|
Debet
|
||
Beban
|
Debet
|
Kredit
|
Berikut ini
adalah transaksi yang terjadi pada koperasi serba usaha LABS MEDAN selama
bulan April 2012 :
1 April menerima modal awal
sebesar Rp 10.000.000
2 April menjual ATK sebesar Rp
1.200.000
4 April membayar sewa gedung Rp
800.000
5 April membayar listrik Rp
300.000
10 April menjual SEMBAKO Rp
500.000
11 April membayar gaji karyawan
Rp 3.000.000
14 April menerima jasa usaha Rp
500.000
21 April menjual komputer 1 unit
Rp 2.000.000
23 April membayar iuran sampah
Rp 200.000
25 April membayar tagihan
telepon Rp 400.000
JURNAL UMUM
KOPERASI SERBA USAHA LABS MEDAN PERIODE APRIL 2012
Tanggal
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
|
2012
April
|
01
02
04
05
10
11
14
21
23
25
|
Kas
Modal
Kas
Barang dagang (ATK)
Beban sewa
Kas
Beban listrik
Kas
Kas
Barang dagang (sembako)
Beban gaji
Kas
Kas
Pendapatan jasa
Kas
Peralatan kantor (komputer)
Beban sampah
Kas
Beban telepon
Kas
|
Rp 10.000.000
Rp 1.200.000
Rp 800.000
Rp 300.000
Rp 500.000
Rp 3.000.000
Rp 500.000
Rp 2.000.000
Rp 200.000
Rp 400.000
|
Rp 10.000.000
Rp 1.200.000
Rp 800.000
Rp 300.000
Rp 500.000
Rp 3.000.000
Rp 500.000
Rp 2.000.000
Rp 200.000
Rp 400.000
|
Jumlah
|
Rp 18.900.000
|
Rp 18.900.000
|
5. Buku Besar
A. Definisi Buku Besar
A. Definisi Buku Besar
Buku besar
adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan
dari semua dari semua akuntansi.
Buku besar Buku besar
merupakan dasar pembuatan laporan neraraca dan laporan laba/rugi. Buku besar
dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode
perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
6. Neraca Saldo
Neraca
Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan
ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
aset = kewajiban + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan
di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan
untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi
(triwulan, caturwulan, atau tahunan).
Aset atau Aktiva adalah sumber
ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset
dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan
menjadi beberapa kategori, seperti:
·
Aset lancar
·
Investasi jangka panjang
·
Aset tetap
·
Aset tidak berwujud
·
Aset pajak tangguhan
·
Aset lain
kewajiban
adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa
datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak
lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum
dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo
normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Kewajiban Lancar – kewajiban
yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun).
Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll),
pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo
tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
Kewajiban
Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya
terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.
7. Ayat Jurnal Penyesuaian dan
Kertas Kerja
A. Ayat Jurnal Penyesuaian
Daftar
saldo pada akhir periode akuntansi, sering kali tidak mencerminkan saldo yang
sesungguhnya pada saat tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya
transaksi-transaksi yang setiap saat berjalan terus, di mana perusahaan tidak
praktis (tidak sengaja) untuk mencetaknya. Agar akun-akun dalam daftar saldo
dapat langsung disajikan sebagai laporan keuangan, maka akun-akun tersebut
harus disesuaikan terlebih dahulu.
Transaksi-transaksi
kontinu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode
akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Alokasi harga perolehan dari
persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya
yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa
bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang
masih merupakan persekot. Dalam akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos
defferal (transitoris)
Alokasi
pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka
penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk
memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan
dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka. Pos-pos seperti ini
juga disebut dengan pos-pos defferal.
Alokasi harga perolehan aktiva
jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang
terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin
menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi (penyusutan).
Biaya yang
terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi
biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan
demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan
untuk mencatat bertambahnya utang biaya. Pos-pos ini dikenal dengan istilah
pos-pos akrual (antisipasi)
Pendapatan yang tertagih
(Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah
mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal
neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya
pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain. Pos-pos ini
disebut dengan pos-pos akrual (antisipasi)
Setelah
penyesuaian-penyesuaian tersebut dicatat dan dibukukan, maka buku besar telah
siap untuk disajikan sebagai elemen laporan keuangan.
B. Kertas Kerja
Kertas
Kerja adalah suatu lembaran kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan
saldo akun-akun dan menyiapkan penyajian laporan keuangan. Penggunaan neraca
lajur akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dengan teliti, tepat
dan tepat waktu. Secara umum neraca lajur yang digunakan adalah neraca lajur 10
kolom yang meliputi; (1) Kolom pertama dan kedua (daftar saldo), (2) Kolom
ketiga dan keempat (penyesuaian), (3) Kolom kelima dan keenam (daftar saldo
setelah penyesuaian), (4) Kolom ketujuh dan kedelapan (Laba Rugi), dan (4)
Kolom kesembilan dan sepuluh (neraca).
Kertas Kerja terutama berfungsi
untuk :
Sebagai pendukung utama bagi
laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar
pekerjaan lapangan. Selain itu, kertas kerja juga merupakan bukti pendukung
utama yang memungkinkan auditor membela diri apabila hasil kerjanya
dipermasalahkan dikemudian hari.
Membantu auditor dalam
pelaksanaan dan supervisi audit.
Untuk mencapai tujuan-tujuan
di atas, kertas kerja harus direncanakan dan dipergunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan penugasan audit seefisien dan seekonomis mungkin. Kertas kerja
harus berisi catatan mengenai prosedur audit yang memadai dan lengkap yang
dilakukan dalam pemeriksaan laporan keuangan serta kesimpulan yang dicapai.
Faktor-faktor berikut ini
dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi
kertas kerja
·
Sifat dasar penugasan
·
Sifat dasar laporan auditor
·
Sifat dasar laporan keuangan, lampiran atau
informasi lain yang dilaporkan oleh auditor
·
Sistim pembukuan yang ada pada perusahaan klien
Cukup tidaknya pengendalian
intern terhadap pencatatan akuntansi
Tingkat supervisi dan
penelaahan yang diperlukan
8. Laporan Laba Rugi (Laporan Keuangan)
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan
laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung
laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan
dan beban disusun menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan
beban berarti besar pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
·
Pendapatan dari penjualan
·
Dikurangi Beban pokok penjualan
·
Laba/rugi kotor
·
Dikurangi Beban usaha
·
Laba/rugi usaha
·
Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
·
Laba/rugi sebelum pajak
·
Dikurangi Beban pajak
·
Laba/rugi bersih
* Neraca
Neraca
adalah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk periode
tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diperoleh
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
* Laporan Perubahan Posisi
Keuangan
Neraca
Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan
ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
aset = kewajiban + ekuitas
Informasi
yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan
sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode
akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).
Aset atau Aktiva
adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian
hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya
dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:
·
Aset lancar
·
Investasi jangka panjang
·
Aset tetap
·
Aset tidak berwujud
·
Aset pajak tangguhan
·
Aset lain
kewajiban
adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa
datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak
lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum
dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal
kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Kewajiban Lancar – kewajiban
yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun).
Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll),
pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo
tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
Kewajiban Jangka Panjang –
kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari
hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.
9. Jurnal Penutup
Jurnal
penutup dibuat bila perusahaan akan memulai pembukuan untuk periode yang baru.
Maksud dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya pencampuran
transaksi yang sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi pendapatan,
biaya dan modal. Tahap-tahap dalam proses penutupan adalah sebagai berikut:
a.Pertama; menutup akun-akun
biaya ke akun perantara yang dinamakan “Ikhtisar Laba
Rugi”. Setiap akun yang
dikreditkan adalah sebesar saldo debetnya dan sebagai imbangannya akun ikhtisar
Laba Rugi dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal penutup ini
seluruh akun biaya tidak akan bersaldo lagi.
10. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik
merupakan jurnal yang membalikkan transaksi yang telah dilakukan di jurnal
penyesuaian (adjusting entries). Tujuan jurnal pembalik adalah untuk memudahkan
pekerjaan akuntansi pada periode berikutnya.
Misalnya pada
akhir periode beban gaji 2.500.000, masih ada gaji yang belum dibayar 500.000
maka akan ada jurnal
Beban
gaji
|
|
2.500.000
|
|
(31 Des)500.000
|
|
Bal: 3.000.000
|
|
Utang
gaji
|
|
500.000
(31 Des)
|
|
500.000
(Balance)
|
Kemudian masuk ke
jurnal penutup:
Iktisar
Laba Rugi
|
|
(31 Des)3.000.000
|
|
Beban
gaji
|
|
3.000.000
|
|
3.000.000
(31 Des)
|
|
0
(Balance)
|
Untuk awal
tahun akan dibuat jurnal pembalik
Beban
gaji
|
|
500.000
(1 Jan)
|
|
500.000
(Balance)
|
|
Utang gaji
|
|
500.000
|
|
(1 Jan) 500.000
|
|
0
(Balance)
|
Kemudian misal
ada beban gaji lagi yang harus dibayarkan pada tanggal 5 januari sebesar 200.00
maka jurnal selanjutnya
Kas
|
|
700.000
(5 Jan)
|
|
Beban
gaji
|
|
500.000
|
|
(5
jan)200.000
|
|
(5
jan )500.000
|
|
200.000
(Balance)
|
Itulah contoh
jurnal pembalik dalam proses akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar