03/02/13

Accounting Semester I


Materi  Akuntansi
1.      Konsep Dasar
2.      Persamaan Akuntansi
3.      Siklus Akuntansi
4.      Jurnal Umum
5.      Buku Besar
6.      Neraca Saldo
7.      Kertas Kerja
8.      Laporan Keuangan
9.      Jurnal Penutup
10.   Jurnal Pembalik

Penjelasan Akuntansi..

1. Konsep Dasar 
A. Definisi Akuntansi

 Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.

B. Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

lukisan luca pacioli



 
C. Karakteristik Perusahaan
-Jenis-Jenis Perusahaan
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur

-Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan Perseroan

-Pemakaian Informasi Akuntansi
a. Pihak Intern: Orang yang bekerja langsung dalam suatu perusahaan.
Contoh: 
i. Pimpinan
ii. Komisaris
iii. Internal Audit
iv. Karyawan

b. Pihak Eksternal: Pihak luar dari perusahaan teapi masih berhubungan dengan perusahaan
Contoh:
i. Kreditor
ii. Investor
iii. Pemerintah
iv. Pemasok
-Profesi Akuntansi
Akuntansi Perusahaan
Akuntansi Publik
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pendidik

-Spesialisasi bidang Akuntansi
Akuntansi Managemen
Akuntansi Biaya
Akuntansi keuangan
Auditing
Akuntansi Pajak
Sistem Akuntansi
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Sektor Publik

2. Persamaan Akuntansi


A. Definisi Persamaan Akuntansi
          Persamaan Akuntansi adalah ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan pada perusahaan atau organisasi.

B. Rumusan Persamaan Akuntansi Dasar .
          Jika terjadi transakasi  keuangan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada aktiva (harta), hutang, dan modal. Perubahan itulah yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi. 
          Mungkin anda yang sudah  belajar tentang dasar akuntansi saat waktu SMA jurusan Ips. Tapi, bagi yang dulu tidak belajar kita belajar bersama tentang Persamaan Akuntansi.

           Untuk lebih memahami persamaan Akuntansi Dasar di misalkan pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetorkan  uang tunai atau berupa benda  senilai Rp 5.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang, 
maka persamaan nya adalah: 
 Aktiva = Harta
 Jadi, Rp 5.000,00 = Rp 5.000,00
Kesimpulanya harta yang dimiliki perusahan sama dengan harta yang di miliki pemilik. 

Disisi lain ada Hak dari  kreditor disebut hutang
Jika pemilik menambah modal Rp 2.500,00 dari hutang, maka persamaan nya menjadi: 
Aktiva = Liabilities + Capital 
Atau nama lainnya:  
Harta  =  Utang + Modal
Jadi,  Rp 7.500,00 =  Rp 2.500,00 + Rp 5.000,00

Dengan demikian pengembangan dari persamaan akuntansi dasar tersebut menjadi sebagai berikut:
Aktiva = Liabilities + Capital 

Analisa Persamaan  Akuntansi Dasar
AKTIVA = PASIVA

AKTIVA = UTANG + MODAL


Pengaruh transaksi keuangan
-   Menambah/mengurangi Aktiva saja
-   Menambah/mengurangi Pasiva saja
-   Menambah/mengurangi Aktiva dan pasiva

Pendapatan dan Biaya
Pendapatan menambah modal, Biaya mengurangi modal 
6 Persamaan Akuntansi, yaitu:
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Prive 

C. Transaksi Keuangan dan Persamaan  Akuntansi
            Transaksi keuangan dan persamaan akuntansi dasar dimaksud menambah, mengurangi, atau merubah susunan aktiva, hutang, dan/atau modal. Penyelesaian persamaan itu merupakan hasil analisis dampak dari transaksi keuangan yang terjadi.
Untuk mempermudah dalam memahami dampak dari perubahan pada persamaan dasar akuntansi sebagai akibat terjadinya transaksi keuangan, marilah kita cermati contoh kasus  berikut ini.
Salon milik Ny. Ica yang beralamat di Jl. Pancing II Medan, baru dibuka awal tahun 2007, ditempatkan di kamar paling depan rumahnya. Sementara kamar tersebut  tidak dimasukkan sebagai asset salon, tetapi dianggap menyewa. 

Selama bulan Januari 2007 transaksi keuangan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Ny. Ica menyetor uang tunai  Rp 1.000.000,00 sebagai investasi pertamanya atau modal awalnya di Salon
2. Membeli secara tunai peralatan salon seharga Rp 300.000,00
5. Membayar uang sewa kamar  untuk bulan Januari sebesar Rp 100.000,00
     7. Membeli secara kredit dari Toko Makmur peralatan salon seharga Rp 500.000,00 dan perlengkapan (suplies) salon seharga Rp 200.000,00.
   9. Dipinjam uang dari Bank dengan menandatangani sebuah wesel jangka 3 bulan bunga 12% per tahun senilai Rp 750.000,00
14. Menyelesaikan pekerjaan merias pengantin putri Ny. Ija senilai  Rp 450.000,00 dan dan langsung dbayar tunai
15. Dibayar gaji pegawai untuk bulan Januari Rp 150.000,00
20. Diselesaikan pekerjaan merias pengantin untuk Ibu Harmini senilai Rp      550.000,00. diterima tunai sebanyak Rp 250.000,00 dan sisanya akan dilunasi bulan Pebruari 2007
22. Diangsur  utang kepada Toko Makmur sebesar  Rp 200.000,00
25. Dibayar rekening listrik untuk bulan Januari Rp 75.000,00
29. Diterima dari Ibu Harmini  angsuran utangnya kepada Salon sebanyak Rp 150.000,00
30. Diambil uang tunai oleh Ny. Ica  sebesar Rp 100.000,00 untuk kepentingan pribadinya.
31. Dibayar bunga atas wesel untuk bulan Januari sebesar  Rp 7.500,00

Setiap transaksi keuangan pada tanggal-tanggal tersebut di atas akan membawa dampak perubahan terhadap ketiga komponen persamaan akuntansi (aktiva, hutang, dan modal). 
Pengaruh setiap transaksi keuangan itu terhadap persamaan  akuntansi dasar dapat dilihat dalam tabel berikut:
AKTIVA
HUTANG
MODAL
Tgl
Kas
Piutang Usaha
Peralatan
Perlengkapan
Hutang Usaha
Hutang wesel
Modal
1
1,000,000





1,000,000
2
-300,000

300,000




5
-100,000





-100,000
7


500,000
200,000
700,000


9
750,000




750,000

14
450,000





450,000
15
-150,000





-150,000
20
250,000
300,000




550,000
22
-200,000



-200,000


25
-75,000





-75,000
29
150,000
-150,000





30
-100,000





-100,000
31
-7,500





-7,500

1.667.500
150.000
800.000
200.000
500.000
750.000
1.567.500


















Persamaan Akuntansi dapat dimodifikasi menjadi:
Asset  + Beban (biaya) = Liabilities + Penghasilan + Capital
Atau nama lainnya:
Harta  + Beban = Utang + Pendapatan + Modal

Dengan demikan, data transaksi dalam kasus yang terjadi pada salon Ica di atas dapat disusun persamaan akuntansi dasar sebagi berikut:

 Tgl
Keterangan
     Aktiva   +   Beban    =   Hutang   + Pendapatan  + Modal
1
Setoran pemilik
1.000.000



1.000.000
2
Beli peralatan tunai
± 300.000




5
Bayar sewa gedung
- 100.000
100.000



7
peralatan dan perlengkapan
700.000

700.000


9
Utang wesel 12% p.a
750.000

750.000


14
Hasil Rias pengantin
450.000


450.000

15
Beban Gaji
-150.000
150.000



20
Hasil Rias pengantin
550.000


550.000

22
Angsur utang
- 200.000

- 200.000


25
Bayar listrik
- 75.000
75.000



29
Angsuran Harmini
±150.000




30
prive
- 100.000



- 100.000
31
Bunga wesel
- 7.500
7.500



Jumlah
2.817.500
332.500
1.250.000
1.000.000
900.000

D.  Penjelasaan Perbandingan  Persamaan  Akuntansi

Dua contoh bentuk persamaan akuntansi untuk menyelesaikan transaksi keuangan tersebut tampak berbeda bukan?
Dalam penyelesaian persamaan pertama,  membuat penggolongan pada aktiva dan hutang, sedangkan beban dan pendapatan langsung ditambah atau dikurangkan pada modal.  Pada persamaan kedua unsur aktiva dan hutang tidak digolong-golongkan, tetapi beban dan pendapatan dipisahkan dari modal. Dalam praktik di dunia kerja Anda dapat menggunakan salah satu dari kedua persamaan itu, mengingat bahwa hasil akhir atau informasi yang dihasilkan sama.
Selain itu, pada kenyataan di dunia bisnis akan banyak Anda jumpai transaksi-transaksi serupa, yaitu transaksi yang menyebabkan berubahnya aktiva, hutang, atau modal. Contoh-contoh yang disajikan di atas hanya merupakan sebagian kecil dari transaksi yang sebenarnya. Diharapkan contoh-contoh itu dapat digunakan sebagai acuan dalam  penyikapan akuntansi jika ada transaksi yang sejenis. 


3. Siklus Akuntansi

Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:

1.      Transaksi keuangan
2.      Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
3.      Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4.      Membuat Buku Besar
5.      Membuat Jurnal Penyesuaian
6.      Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7.      Membuat Jurnal Penutup
8.      Membuat Neraca Saldo setelah penutupan

Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah:

Tahap Pencatatan
1.      Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
2.      Pengumpulan Bukti Transaksi
3.      Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
4.      Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
5.      Posting ke Buku Besar
Tahap Pengikhtisaran
1.      Membentuk Neraca Saldo
2.      Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
3.      Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
Tahap Pelaporan Keuangan
1.      Menyusun Laporan Keuangan
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan Perubahan Modal
4.      Laporan Neraca
5.      Laporan Arus Kas
·        Menyusun Ayat Jurnal Penutup
·        Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
·        Menyusun Ayat Jurnal Pembalik


4. Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

Fungsi Jurnal Umum
Fungsi jurnal meliputi :
1.  Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis
   atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
2.   Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi
    dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
3.  Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet
     maaupun yang di Kredit.
4.  Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet
    maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
5.  Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Bentuk jurnal umum
Keterangan :
1) Tanggal: Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
2) Nama Akun: Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
3) Refrensi: Diisi nomor surat bukti transaksi.
4) Debet: Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di Kredit: Ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
5) Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar. 

(6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit.
Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Nama Akun
Bertambah
Berkurang
Harta
Debet
Kredit


Utang
Kredit
Debet


Modal
Kredit
Debet


Pendapatan
Kredit
Debet


Beban
Debet
Kredit




Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada koperasi serba usaha LABS MEDAN selama bulan April 2012 :

1 April menerima modal awal sebesar Rp 10.000.000
2 April menjual ATK sebesar Rp 1.200.000
4 April membayar sewa gedung Rp 800.000
5 April membayar listrik Rp 300.000
10 April menjual SEMBAKO Rp 500.000
11 April membayar gaji karyawan Rp 3.000.000
14 April menerima jasa usaha Rp 500.000
21 April menjual komputer 1 unit Rp 2.000.000
23 April membayar iuran sampah Rp 200.000
25 April membayar tagihan telepon Rp 400.000

JURNAL UMUM
KOPERASI SERBA USAHA LABS MEDAN PERIODE APRIL 2012
Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
2012
April
01

02

04

05

10

11

14

21

23

25

Kas
Modal
Kas
Barang dagang (ATK)
Beban sewa
Kas
Beban listrik
Kas
Kas
Barang dagang (sembako)
Beban gaji
Kas
Kas
Pendapatan jasa
Kas
Peralatan kantor (komputer)
Beban sampah
Kas
Beban telepon
Kas
Rp 10.000.000

Rp   1.200.000

Rp      800.000

Rp      300.000

Rp      500.000

Rp   3.000.000

Rp      500.000

Rp   2.000.000

Rp      200.000

Rp      400.000

Rp 10.000.000

Rp   1.200.000

Rp      800.000

Rp      300.000

Rp      500.000

Rp   3.000.000

Rp      500.000

Rp   2.000.000

Rp      200.000

Rp      400.000


Jumlah
Rp 18.900.000
Rp 18.900.000

5. Buku Besar
A. Definisi Buku Besar 
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua dari semua akuntansi.
Buku besar Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.

6. Neraca Saldo
Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
aset = kewajiban + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).

Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:
·        Aset lancar
·        Investasi jangka panjang
·        Aset tetap
·        Aset tidak berwujud
·        Aset pajak tangguhan
·        Aset lain

kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.


7. Ayat Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja
A. Ayat Jurnal Penyesuaian
Daftar saldo pada akhir periode akuntansi, sering kali tidak mencerminkan saldo yang sesungguhnya pada saat tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya transaksi-transaksi yang setiap saat berjalan terus, di mana perusahaan tidak praktis (tidak sengaja) untuk mencetaknya. Agar akun-akun dalam daftar saldo dapat langsung disajikan sebagai laporan keuangan, maka akun-akun tersebut harus disesuaikan terlebih dahulu.
Transaksi-transaksi kontinu yang biasanya selalu memerlukan penyesuaian setiap akhir periode akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Alokasi harga perolehan dari persekot biaya, seperti bahan habis pakai, persekot sewa, dan persekot biaya yang lain, penyesuaian dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan beberapa bagian persekot biaya yang sudah menjadi biaya-biaya dan beberapa bagian yang masih merupakan persekot. Dalam akuntansi dikenal dengan istilah pos-pos defferal (transitoris)
Alokasi pendapatan yang diterima di muka seperti: uang muka pendapatan sewa, uang muka penjualan dan uang muka pendapatan yang lain. Penyesuaian ini diperlukan untuk memisahkan beberapa bagian Uang Muka Pendapatan yang sudah menjadi pendapatan dan beberapa bagian yang masih tetap merupakan uang muka. Pos-pos seperti ini juga disebut dengan pos-pos defferal.
Alokasi harga perolehan aktiva jangka panjang. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengakui adanya biaya yang terjadi karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang manfaatnya semakin menurun. Penurunan manfaat ini dalam akuntansi disebut depresiasi (penyusutan).
Biaya yang terutang (bertambahnya biaya) penyesuaian ini terjadi karena sudah terjadi biaya dalam perusahaan, tetapi belum dicatat sampai tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian di sini digunakan untuk mencatat bertambahnya biaya dan untuk mencatat bertambahnya utang biaya. Pos-pos ini dikenal dengan istilah pos-pos akrual (antisipasi)
Pendapatan yang tertagih (Bertambahnya Pendapatan). Penyesuaian ini timbul karena perusahaan telah mempunyai hak atas suatu pendapatan tetapi belum dicatat sampai dengan tanggal neraca. Dengan demikian penyesuaian ini dimaksudkan untuk mencatat bertambahnya pendapatan di satu pihak dan bertambahnya tagihan di pihak lain. Pos-pos ini disebut dengan pos-pos akrual (antisipasi)
Setelah penyesuaian-penyesuaian tersebut dicatat dan dibukukan, maka buku besar telah siap untuk disajikan sebagai elemen laporan keuangan.

B. Kertas Kerja
Kertas Kerja adalah suatu lembaran kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan saldo akun-akun dan menyiapkan penyajian laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur akan mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dengan teliti, tepat dan tepat waktu. Secara umum neraca lajur yang digunakan adalah neraca lajur 10 kolom yang meliputi; (1) Kolom pertama dan kedua (daftar saldo), (2) Kolom ketiga dan keempat (penyesuaian), (3) Kolom kelima dan keenam (daftar saldo setelah penyesuaian), (4) Kolom ketujuh dan kedelapan (Laba Rugi), dan (4) Kolom kesembilan dan sepuluh (neraca).
Kertas Kerja terutama berfungsi untuk :
Sebagai pendukung utama bagi laporan auditor, termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan. Selain itu, kertas kerja juga merupakan bukti pendukung utama yang memungkinkan auditor membela diri apabila hasil kerjanya dipermasalahkan dikemudian hari.
Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.
Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, kertas kerja harus direncanakan dan dipergunakan untuk meningkatkan pelaksanaan penugasan audit seefisien dan seekonomis mungkin. Kertas kerja harus berisi catatan mengenai prosedur audit yang memadai dan lengkap yang dilakukan dalam pemeriksaan laporan keuangan serta kesimpulan yang dicapai.

Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi pertimbangan auditor mengenai kuantitas, bentuk dan isi kertas kerja
·        Sifat dasar penugasan
·        Sifat dasar laporan auditor
·        Sifat dasar laporan keuangan, lampiran atau informasi lain yang dilaporkan oleh auditor
·        Sistim pembukuan yang ada pada perusahaan klien
Cukup tidaknya pengendalian intern terhadap pencatatan akuntansi
Tingkat supervisi dan penelaahan yang diperlukan

8. Laporan Laba Rugi (Laporan Keuangan)
A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dari laporan ini dapat dihitung laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan. Pos-pos pendapatan dan beban disusun menurut besar-kecilnya. Semakin besar pos pendapatan dan beban berarti besar pos tersebut mendapat perhatian dari pembaca laporan. Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
·        Pendapatan dari penjualan
·        Dikurangi Beban pokok penjualan
·        Laba/rugi kotor
·        Dikurangi Beban usaha
·        Laba/rugi usaha
·        Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
·        Laba/rugi sebelum pajak
·        Dikurangi Beban pajak
·        Laba/rugi bersih

* Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan ikhtisar perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diperoleh sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.


* Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Neraca Saldo bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
aset = kewajiban + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).
Aset atau Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti:
·        Aset lancar
·        Investasi jangka panjang
·        Aset tetap
·        Aset tidak berwujud
·        Aset pajak tangguhan
·        Aset lain

kewajiban adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Kewajiban adalah kebalikan dari aktiva yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh kewajiban adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.Kewajiban dimasukkan dalam laporan neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Kewajiban Lancar – kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (biasanya satu tahun). Biasanya terdiri dari hutang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dll), pendapatan ditangguhkan, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dll.
Kewajiban Jangka Panjang – kewajiban yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun. Biasanya terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi pensiun, dll.

9. Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat bila perusahaan akan memulai pembukuan untuk periode yang baru. Maksud dari jurnal ini adalah untuk menghindari terjadinya pencampuran transaksi yang sama dari periode sebelumnya, misalnya transaksi pendapatan, biaya dan modal. Tahap-tahap dalam proses penutupan adalah sebagai berikut:
a.Pertama; menutup akun-akun biaya ke akun perantara yang dinamakan “Ikhtisar Laba
Rugi”. Setiap akun yang dikreditkan adalah sebesar saldo debetnya dan sebagai imbangannya akun ikhtisar Laba Rugi dikredit dengan jumlah yang sama. Dengan adanya jurnal penutup ini seluruh akun biaya tidak akan bersaldo lagi.

10. Jurnal Pembalik
       Jurnal pembalik merupakan jurnal yang membalikkan transaksi yang telah dilakukan di jurnal penyesuaian (adjusting entries). Tujuan jurnal pembalik adalah untuk memudahkan pekerjaan akuntansi pada periode berikutnya.
Misalnya pada akhir periode beban gaji 2.500.000, masih ada gaji yang belum dibayar 500.000 maka akan ada jurnal
Beban gaji

2.500.000

(31 Des)500.000

Bal: 3.000.000



Utang gaji


500.000 (31 Des)

500.000 (Balance)
Kemudian masuk ke jurnal penutup:
Iktisar Laba Rugi

(31 Des)3.000.000



Beban gaji

3.000.000


3.000.000 (31 Des)

0 (Balance)
Untuk awal tahun  akan dibuat jurnal pembalik
Beban gaji


500.000 (1 Jan)

500.000 (Balance)


  Utang gaji


500.000
(1 Jan) 500.000


0 (Balance)
Kemudian misal ada beban gaji lagi yang harus dibayarkan pada tanggal 5 januari sebesar 200.00 maka jurnal selanjutnya
Kas


700.000 (5 Jan)


Beban gaji


500.000
(5 jan)200.000

(5 jan )500.000


200.000 (Balance)
Itulah contoh jurnal pembalik dalam proses akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar